Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Pengetahuan mengenai Ketidakpastian dan Penalaran : Ketidakpastian (Uncertainity) dan Penalaran Probabilitas

Ketidakpastian (Uncertainity) Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. Ketidakpastian merupakan suatu permasalahan karena dapat menghalangi dalam membuat keputusan yang terbaik atau dapat menghasilkan keputusan yang buruk Contoh aplikasi yang klasik sistem pakar yang sukses sehubungan dengan ketidakpastian adalah MYCIN untuk diagnosa medis dan PROPECTOR untuk eksplorasi mineral. Dalam system MYCIN dan PROSPECTOR, konklusi dicapai bila semua fakta untuk meyakinkan membuktikan kesimpulan tidak diketahui. Walaupun hal ini kemingkinan untuk mencapainya pada konklusi yang lebih dapat dipercaya dengan melakukan banyak pengujian. Ada masalah dengan penambahan waktu dan biaya pelaksanaan pengujian. Batasan waktu dan biaya penting sekali dalam kasus pengobatan medis. Penundaan pengobatan untuk pengujian mempertimbangkan penambahan biaya. Karena hal itu ada kemungkinan pasien akan meningggal. Dalam kasus eksplorasi minera

Pengetahuan dan Penalaran : Representasi Pengetahuan

Rekayasa Ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang : 1.       Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak. 2.       Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tert