Pengetahuan dan Penalaran : Representasi Pengetahuan
Rekayasa Ontologi
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang
paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu
yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat
ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya,
kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales
terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan
substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih
penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari
satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri
sendiri).
Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati
ontologi dengan dua macam sudut pandang :
1.
Kuantitatif, yaitu
dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak.
2.
Kualitatif, yaitu
dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu,
seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau
harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu
yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
Pengkategorian dan Objek
: Komposisi Fisik, Pengukuran, Substansi dan Objek
Komposisi
Fisik
Komposisi
adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan
dalam suatu karya seni rupa jadi komposisi fisik adalah susunan kesatuan dari
suatu bentuk fisik atau yg dapat dilihat.
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau
kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga
dapat diartikan sebagai pemberian angka tehadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati. Pengukuran dapat
dilakukan pada apapun yang dibayangkan, namun dengan tingkat kompleksitas yang
berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka seseorang dapat mengukur dengan
mudah karena objek yang diukur merupakan objek kasat mata dengan satuan yang
sudah disepakati secara internasional. Namun hal ini akan berbeda jika objek
yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian,
dan lain sebagainya sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan
dan keahlian tertentu.
Substansi
dan Objek
Substansi
adalah wujud sebenarnya dari sesuatu, sedangkan objek adalah suatu acuan atau
hal yang sedang dibicarakan atau dibahas dalam suatu pembahasan.
Aksi,
Situasi dan Kejadian atau Event
Aksi adalah suatu reaksi yang dihasilkan dari suatu
kejadian atau aksi. Situasi adalah keadaan lingkungan atau sekitar dari suatu
masalah. Kejadian adalah suatu peristiwa yang terjadi berdasarkan aksi dan
situasi yang ada pada masalah.
Mental
Objek dan Mental Objek : Pengetahuan dan Kepercayaan, Pengetahuan-waktu dan
Aksi
Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau
disadari oleh manusia, atau pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan akan muncul ketika
orang menggunakan akal atau indranya untuk mengenali benda atau peristiwa
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan. Misalnya, saat pertama kali
orang makan cabai maka Dia akan tahu bagaimana rasa cabai itu, bentuknya,
warnanya, atau bahkan akan bertanya-tanya apa zat-zat apa yang dikandungnya.
Pengetahuan empiris menekankan pada pengamatan dan
pengalaman indrawi, sedangkan pengetahuan rasional didapatkan melalui akal
budi. Misalnya, orang mengetahui bahwa cabai rasanya pedas karena dia pernah
memakannya. Tidak mungkin hanya dengan dipikir-pikir orang itu akan mengetahui
bahwa rasa cabai adalah pedas. Nemun, pernyataan 1+1=2 adalah hasil dari
pemikiran (akal) manusia, bukan merupakan suatu pengamatan empiris.
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan manusia
saat dia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai
kebenaran. Maksudnya adalah orang akan merasa yakin kalau apa yang mereka
ketahui adalah benar. Jadi, keyakinan terjadi setelah orang percaya adanya
suatu kebenaran.
Menurut teori kebenaran sebagai kesesuaian, keyakinan
adalah suatu pernyataan yang tidak disertai bukti yang nyata. Misalnya, petir
disebabkan oleh amukan para dewa. Pernyataan ini tidak bisa dibuktikan,
sehingga hanya bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan. Sementara pernyataan
petir disebabkan kerena adanya tabrakan antara awan yang bermuatan positif dan
negatif adalah suatu kebenaran, karena dapat dibuktikan. Sehingga pernyataan
ini disebut sebagai pengetahuan.
Sistem Penalaran untuk Pengkategorian : Jaringan
Semantik , Logika Deskripsi
Jaringan
Semantik
Merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan
hubungan antar berbagai objek, terdiri dari lingkaran-lingkaran yang
dihubungkan dengan anak panah yang menunjukkan objek dan informasi tentang
objek-objek tersebut.
Logika
Deskripsi
Merupakan salah satu keluarga bahasa representasi
pengetahuan yang dapat digunakan untuk mewakili definisi konsep domain aplikasi
(dikenal sebagai pengetahuan terminologi) dalam cara yang terstruktur dan
formal dipahami dengan baik.
Penalaran dengan Informasi Default
Manusia memecahkan masalah melalui kombinasi antara
fakta dan pengetahuan (knowledge). Penalaran (reasoning) adalah proses yang
berhubungan dengan pengetahuan, fakta, dan strategi pemecahan masalah (problem
solving) untuk mendapatkan konklusi/penyelesaian. Berbagai metode penalaran
yang lazim adalah deduksi, induksi, abduktip, analogi, dan akal sehat, berikut
ini penjelasan singkatnya.
Komentar
Posting Komentar